KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF Oleh: Marianus Teti, S.Pd., M.Th

 

  Kepala sekolah adalah seseorang yang mendapat amanat besar untuk mengelola penyelenggaraan layanan pendidikan dan bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan proses pendidikan yang bermutu. Berkembang atau mundurnya pendidikan di dalam perusahaan tergantung manajerial dari seorang pemimpin. Kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan arah dan tujuan pendidikan dalam lembaga pendidikan sebagai suatu perusahaan.

            Seorang kepala sekolah yang diangkat adalah seseorang visioner dan memiliki tujuan yang mulia demi memajukan pendidikan baik itu akademis (proses pembelajaran di kelas) maupun non akademis (kegiatan ekstrakurikuler). Seorang kepala sekolah dipilih dan dilantik mellaui suatu proses procedural yang berlaku yakni melului suatu penyeleksian dan penilaian yang komprehensif.

Kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang mampu mengenal budaya sekolahnya, baik karaktersitik maupun kemampuan akademis pendidik, kependidikan, dan peserta didik. Kepala sekolah yang memahami budaya sekolah dapat menuntun para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan menuju visi besar kepala sekolah dan lembaga pendidikan. Memajukan pendidikan hanya terjadi apabila seorang pemimpin memiliki kompetensi manejerial yang baik.

Kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan sekolah efektif melalui kepemimpinannya. Kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi dalam lembaga yang dipimpinnya bertanggungjawab penuh dalam segala aktivitas pembelajaran dan kemajuan lembaga, baik itu dari segi akademis maupun non akademis.

Kepala sekolah tidak hanya diangkat untuk mengurus administrasi semata melainkan mampu menjadi manejer yang baik demi mengelola perusahaan. Kepala sekolah harus melepaskan dendam politik pribadi karena pengangkatan dirinya merupakan titipan dari pejabat daerah.

Permasalahan yang kerapkali terjadi dalam pengangkatan kepala sekolah adalah pengangkatan karena titipan tim sukses dalam Pilkada. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kepala sekolah yang mengemban tugas dan tanggungjawab sebagai kepala sekolah hanya 3 tahun dikarenakan sudah purna bakti. Kepala sekolah sudah ditunjuk setelah kemenangan Paslon dalam Pilkada. Hal ini sangat disayangkan sehingga seorang kepala sekolah tidak memahami apa tugas yang harus dilakukan.

Kepemimpinan kepala sekelah yang efektif dapat terjadi apabila dapat memahami karakteristik dari seorang kepala sekolah. Menurut (Fadhli, 2016) karakteristik Kepala Sekolah yang efektif  terdapat tujuh karakter yaitu: 1) memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolah; 2) memiliki harapan tinggi; 3) memastikan pembelajaran berjalan efektif; 4) pemanfaatan waktu secara efeisien meminimalisasi stress dan konflik negatif; 5) mendayagunakan berbagai sumber belajar; 6) memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan pembelajaran; 7) melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan. Sedangkan (University Of San Dieogo, 2019) memberi ulasannya bahwa untuk menjadi kepala sekolah efektif harus melakukan beberapa hal berikut: 1) memiliki suatu visi/rencana; 2) menetapkan harapan yang tinggi; 3) menciptakan lingkungan sekolah yang kolaboratif; 4) Secara konstan menemukan cara untuk memperbaiki pembelajaran; 5) memiliki kesediaan bertugas di sekolah minimal 5 tahun; 6) meningkatkan prestasi belajar peserta didik; 7) Menjadi inspirator.

Berdasarkan ke dua pandangan di atas dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepela sekolah yang efektif meliputi 9 point yaitu: 1) memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolah; 2) memiliki harapan tinggi tentang kemajuan sekolah: Pendidik, Tenaga kependidikan, dan Peserta didik; 3) memastikan pembelajaran berjalan efektif; 4) pemanfaatan waktu secara efeisien meminimalisasi stress dan konflik negatif; 5) mendayagunakan berbagai sumber belajar demi perbaikan pembelajaran; 6) memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan pembelajaran; 7) meningkatkan prestasi belajar peserta didik; 8) melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan; 9) menjadi inspirator.

Menjadi kepala sekolah yang efektif adalah seorang kepala sekolah yang mampu menjalankan 9 karakter di atas.


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7069608752095558"crossorigin="anonymous"></script> 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LITURGI GEREJA KATOLIK: UNTUK SEKOLAH MENENGAH AGAMA KATOLIK KELAS XII. Oleh: Marianus Teti, S.Pd., M.Th

  BAB I TAHUN LITURGI     1.1 Tujuan Pembelajaran 1.     Peserta didik mampu menjekaskan Makna Tahun Liturgi 2.       Peserta didik mampu menjekaskan perbedaan antara Kalender Liturgi dan Kalender Umum 3.       Peserta didik mampu menjekaskan secara ringkas sejarah tahun liturgy 4.       Peserta didik mampu menjekaskan pembagian tata waktu liturgy menurut Konsili Vatikan II 5.       Peserta didik mampu menjekaskan Teologi Tahun Liturgi   1.2 Makna Tahun Liturgi   Istilah kalender berasal dari bahasa Latin " calendae ", yang merupakan bentukan dari kata kerja " calare " yang berarti mengundang berkumpul. Kata kalender sebenarnya mau menunjuk hari pertama dari bulan. Tiap agama, dan hampir tiap bangsa di dunia ini, bahkan ada beberapa suku dalam suatu negara (misalnya Jawa di Indonesia), mempunyai cara perhitungan bulan dan tahun ...
Baca selengkapnya

Di atas Jembatan Loeng, Ku lepaskan masa laluku

Oleh Marianus Teti, S.Pd., M.Th   Aku duduk tepat di sisi kanan Essmy. Di atas jembatan Loeng, tatapan Essmy mengalir tenang laksana kali Loeng yang mengalir dengan tenang membelah barisan kerikil dan pasir. Ia menatapku sambil bertanya “Aku tahu, kamu masih memikirkan Dea yang barusan meninggalkanmu. Aku juga tahu mungkin aku hanyalah pelarianmu semata setelah hatimu diremukkan oleh Dea di bawah kaki Gunung Marabukatn.” Essmy memegang tangan kiriku sambil menghela napas usai berkata demikian. Aku menatap ke atas langit seakan langit berada sejengkal dari kepalaku. Aku terdiam dan membisu. Saat itu hanya terdengar suaran desiran air di bawah kolom jembatan Loeng. Aku menundukkan kepala dan berdiri sambil merangkul Essmy untuk berdiri. Aku dan Essmy saling mengadu tatapan. Seakan bibirku telah digembok oleh perkataan Essmy tadi. Akhirnya aku berani buka mulut setelah menghela napas panjang. “Essmy, katamu memang benar. Hatiku barusan diremukkan oleh Dea belum lama ini dibawah ka...
Baca selengkapnya

GEREJA TUA SIMPANG TIGA DAN KAU: Oleh Marianus Teti, S.Pd., M.Th

  Langit tak begitu cerah. Dari atas awan gelap meneteskan butiran air membasahi bumi Simpang Tiga. Tepat di Gereja Tua Simpang Tiga, aku berdiri melihat sekelingku. Di sana kutemukan sekumtum bunga yang baru mekar usai jatuhnya embun semalam. Indah. Mataku terpana memandangnya. Hatiku terpesona. Kurasakan gempa local di dadaku. Ternyata jantungku sedang berdetak kencang. Aku berjalan mendekati kuntum bunga yang barusan mekar itu. Aku memandangnya. Iapun perlahan melirik kearahku. Akh, aku tersipu di hadapannya. Pandangan khayak ramai di halaman gereja tua itu teralihkan oleh gerak langkahku. “Ayo, ayo, ayo petik, ayo petik” begitulah sorakan khayak ramai di halam gereja tua. Akupun semakin memberanikan diri mendekatinya. Telingaku semakin panas karena sorakkan khalayak ramai. “Aku mencintainya bukan hanya sekedar menyukainya” gumamku dalam hati. Tiba-tiba terdengar suara dari balik awan usai Guntur menggelagar “Jika kau benar mencintainya, jangan memetiknya, tetapi rawatlah ...
Baca selengkapnya